Selasa, 20 Maret 2012

♥♥˚◦☆•.(`'•.♥HUJAN♥¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥




Rintik hujan sore itu
Membasuh letih yang menaungi hari
Bersama bulir tetes nya
Mengisi cawan cinta nan merdu

Rintik hujan sore itu
Memekarkan puluhan mawar
Mengaliri telaga kehidupan

Rinai hujan sore itu
Dibawah payung kelabu
Menyejukkan kalbu
Lembut menyambut,
Bagai Niagara yang muncul ditengah sahara

Rinai hujan sore itu
Tiada sempat menghadirkan tujuh warna diantara selarik awan

Rintik hujan sore itu
Ber andai mampu mengulang waktu

Rintik hujan sore itu
Hanya membawa sekeping kesedihan tak tak kunjung hilang

Hujan.....
Mekarkan hatiku, seperti kau memekarkan mawarku

♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥

°``°``°Aku Ada disini°``°``°









`°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°``°•.¸¸.•°


Aku ada disini
Ditempat biasa kau menatap langit nan biru
Atau terkadang ketika ia disapa hujan,pun aku masih ada disini.. ♥

Aku ada disini
Dimana ketika camar terbang mencari kawannya
Aku ikut mencarimu, teman setia.. ♥

Aku ada disini
Diantara rimbunan mawar yang wangi,
aku ada dicelahnya.
Meski aku hanya rumput teki yang tak berharga,
Namun aku selalu mencoba berdiri, tak ingin siapapun mematahkanku.. ♥

Aku masih disini
Bersama debur ombak yang memecah karang,
aku adalah karang itu,
tak pernah henti dihantam sang ombak,
namun aku tetap bertahan, meski akhirnya aku hancur berkeping.. ♥

Aku masih disini
Menanti selarik senyuman
Maka tersenyumlah untukku
Agar hatiku tenang melapang.. ♥

`°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°``°•.¸¸.•°

Minggu, 18 Maret 2012

♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥Bukan Ingin Berhenti♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥





Ia tersenyum hangat, mencairkan kebekuan suasana hati.
Ia, tak pernah letih berhenti berlari
Meski kadang duri-duri di kakinya tajam menancap
Namun ia tak pernah berhenti berlari.

Ia terkadang membawa tangis,
saat beban di pundak terasa berat menimpa
saat perih di kaki serasa hampir membunuhnya
Namun ia tetap tak ingin berhenti berlari.

Ia, membawa telaga kesejukan di sanubari
Tatap matanya indah membawa binar-binar cahaya
Mentari pun seakan tak mampu menggantikannya.

Ia, hanya ingin terus berlari dan berlari
Jika pun tak mampu,
Ia berharap bisa terus berjalan
Meski dalam pekat malam, meski dalam rinai hujan
Ia berharap bisa terus berjalan.

Ia, akan tetap berjalan
Meski berjuta halangan tersusun rapi di depan
Ya,
Ia hanya ingin tetap berjalan

Tak ada alasan untuk berhenti,
Meski perjalanan panjang mungkin hanya sebuah mimpi tak bertepi..

Terus bergerak,
Terus berjalan..
Meski kadang harus melewati kerikil tajam..

Hanya ingin terus berjalan..
Terus dan terus..
Tak ingin berhenti..

Bahkan jika harus memilih,
Ia lebih memilih untuk berjalan mundur,
Ketika jalan di depan telah buntu..

Meski membuatnya kecewa dan tenggelam dalam airmata,

Karena yg diinginkan hanya terus berjalan, bukan berhenti...

`°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°``°•.¸¸.•°

Ia adalah aku
Ia adalah kau

Yang berharap dapat terus bergerak,
Yang berharap bisa mengukir sebuah keabadian di kanvas kehidupan...
Namun ketika langkah itu tertahan, aku lebih memilih mundur ke belakang, bukan berhenti...
Dan berharap suatu saat nanti aku bisa kembali mengulurkan kakiku untuk melangkah ke depan...
Karena yang ku inginkan hanya ingin tetap berjalan, bukan berhenti...


Selasa, 13 Maret 2012

♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥Selarik Tujuh Warna♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥





Langit menangis berpeluh rindu
Saat sang embun telah mengering dari dedaunan
Awan berarak merdu bernuansa abu-abu
Rintik mengalir dengan jernih
Membawa setangkup asa berbinar

Di sebuah senja penuh cerita
Muncul selarik tujuh warna
Halus memanggil dengan suara merdu
Agar pandangan tertuju padanya

Bening-bening kristal yang turun
Membawanya ikut turun memberi warna di bumi
Menghadirkan nuansa sendu
Diantara hati yang kelabu

Selarik tujuh warna kala itu
Mengayun penuh cinta
Melenyapkan segala duka
Senyum simpulnya teratur indah
Diantara gemercik air yang tak jua habis

Selarik tujuh warna kala itu
Masih indah berbinar di dalam hati
Tak kunjung hilang
Tak mau pergi

Dalam jauh ia berucap
"Tunggulah aku di sore nanti"

`°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°``°•.¸¸.•°

♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥Kereta♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥





Ini bukanlah kisah tentang kereta yang berjalan diatas rel panjang.
Ini adalah untaian kata tentang apa itu arti dari sebuah kesabaran.

Saat seorang sahabat bertutur:

"Malam ini seperti bercumbu dengan cerahnya kelam
Sementara dinginnya merasuk ke tulang sumsumku
Mungkin benar,luka adalah cintaku yg paling setia
karena aku telah mencintai mata pisau....

Mengenalmu adalah...
Saat di mana aku mendapatkan kelemahan dalam hidupku...
Mencintaimu adalah...
kesempatan dimana aku menjadikan diriku terkurung teralis besi...
Dan menyayangimu adalah
satu ketika dimana aku membunuh kebahagiaanku sendiri..

Tak ada kereta berbalik ke stasiun
dengan alasan masih ada penumpang yg tertinggal...
Pun tak ada penumpang yg berlari..
mengejar sejauh kereta melaju...
Yang terdengar,penumpang itu berkata,

Sudahlah...aku akan menunggu kereta berikutnya..."

-------------------------------------------------------------

Dalam nuansa syahdu itu, aku berucap menimpali ceritanya:

"Keretaku telah pergi...
Dan tak mungkin akan kembali...

Ia telah menemukan jalur tujuan nya,
sementara aku tertinggal disini saat ia berkata,
"tak ada ruang yg cukup untuk menampungmu"

ia berlalu pergi tanpa membawa aba2 sebelumnya,
padahal tiket telah ku miliki,
antrian panjang pun ku lalui..

Kini aq berdiri di lorong lain nya,
berharap ada kereta lain yg mau menampungku,

namun tak jua ada yg menghampiri,

aq pun bergumam dalam hati,
"mungkin tiket yg ku pegang bukan untuk kereta hari ini"

----------------------------------------------------------------

Ia pun menjawab dengan manis:

"Kereta yg telah pergi,bukan kereta yg pantas kau naiki...

Sang masinis,bukanlah seorang yg akan membawamu ketujuan dgn cinta sejati..

Gerbong yg ia bawa ,bukan tempat yg dapat memberimu kedamaian hakiki

Kereta yg kau nanti...
Sedang berjalan ke arahmu
Perlahan namun pasti

Sang masinis tak membawa beribu janji
Tak jua menulis seribu puisi
Tapi ia berbenah hati
Agar nanti,dari segala yg terbaik yg ia miliki
Pantas tuk ia persembahkan

Padamu....Bidadari idaman hati.."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ya, kereta yang telah lewat mungkin memang bukan kereta yang akan kita naiki.
Mungkin beberapa kali kereta datang menghampiri.
Saat aku duduk di tepian rel, aku memandang sebuah kereta dari kejauhan.
Aku bahagia, hingga terlupa membawa banyak bekal yang bermanfaat.

Tas ku terisi penuh, namun ternyata tak ada isi yang pantas untuk ku bawa.

Mungkin pernah saat suatu ketika kereta itu melintas dihadapanmu, 
namun sang masinis berkata:
"maaf, keretaku hanya membawa penumpang dengan tiket berkelas A"

Kau, bahkan aku, mungkin hanya diam mendengar ucapan sang masinis.

Namun setelah kita sadar, 
baru kita tahu jika selama ini bekal yang kita bawa belum lah cukup 
untuk untuk menanti kedatangan kereta yang kita impikan.

Aku pun kembali pulang, membongkar segala isi bekal yang ku punya, 
membuang segala yang tak perlu, dan membawa banyak lagi bekal yang bermanfaat, 
agar ketika kereta selanjutnya tiba menghampiri,
sang masinis pun berkata dengan manis,
"Naiklah ke keretaku, keretaku sangat beruntung memperoleh penumpang Bidadari sepertimu".

===============================================


♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥Melukis Kata Sepi♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥





Mentari tersenyum dengan ceria, memanggilnya untuk ikut tersenyum pula.
Namun tiada senyum di raut wajahnya,
tiada kembali ceria, malah terkadang terusik duka.

Ia masih terdiam diantara seribu canda,
ia masih terpaku pada luka nan menusuk pilu.
Terkadang ia hendak beranjak dari segala galau yang menerpa,
berlari bersama cahaya, namun ia tetap tenggelam dalam mimpi hampa.

Ia tersenyum dalam tangis, mencari jutaan cara untuk keluar dari sepi,
namun hanya sunyi yang ia dapat.

Ia berjalan diantara rumput ilalang malam,
mencari seekor kunang-kunang untuk dijadikan penerang,
namun yang ia dapati hanya rumput teki.

Ia pernah mencoba melewati jembatan angan,
berpegangan pada tiang-tiang penyangga, berharap tak terjatuh ke jurang,
namun sekuat apapun ia menggenggam erat tiang, tetap saja ia jatuh dan tenggelam.

Ia hanya inginkan teman,
tempat berbagi segala kebahagiaan dan kepedihan
Tempat berdiskusi segala mimpi dan angan
Tempat ia bisa tertawa dan menangis bahagia.

Namun yang ia dapati hanya sunyi dan sepi.

Ia pun menyerah,
sejauh apapun ia melangkah yang ia temui hanya sepi.
Seberapa kencang ia berlari yang ia dapati hanya sunyi.

Pernah sang mentari memberi janji untuk setia menemani,
namun janji hanya tinggal janji.
Kala malam datang ia pun pergi,
meninggalkan temaram senja yang lambat laut berubah menjadi gelap.

Ia menangis,
tak percaya lagi pada janji mentari.

Pernah jua ia beranjak meninggalkan kesunyian,
mencari sekeping bintang yang akan ia jadikan kawan,
namun ia tak sanggup menjangkaunya,
ia pun jatuh terjerembab penuh luka.

Kini ia menyadari,
Ia hanya sepi..
Dan sepi adalah teman sejatinya,
karena bukankah ia pun akan sepi ketika meninggalkan dunia ini?
Di tinggal, dilupakan, dan lambat laun tak di kenang saat telah tiada nanti..

Ia belajar apa arti sepi,
Karena jika ia belajar arti sunyi dan sepi mulai saat ini,
maka ia telah terbiasa merasakan sepi di akhir nanti...

`°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°``°•.¸¸.•°

Namun seberapa kita rasa apa itu sepi
Cinta-Nya akan tetap menemani
Meski dalam bentuk cobaan dan ujian
Ia tetap ada,
menjadi pengusir sepi... ♥

♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥Aku Hanya Pelangi♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥




`°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°``°•.¸¸.•°


Aku hanya PELANGI diLangit siang

Jangan mencintaiku jika kau mengharapkan keabadian

Karena hadirku hanya sesaat dan setelah itu menghilang



Aku hanya PELANGI disudut Cakrawala langit

Yang takkan muncul tanpa adanya hujan meskipun semenit

Yang terlanjur bergantung pada rintik hujan yg jatuh layaknya tangisan



Aku hanya PELANGI di ufuk kesendirian

Jangan berpikir tentang keindahan

Karena saat ini warna-warni ku masih kelam



Tanpa hujan aku takkan datang

Tanpa hujan aku takkan bersinar



Aku hanya PELANGI yang setia menanti Hujan

Karena telah ditakdirkan, hanya hujan yg mampu mengubah kelamku menjadi benderang



Aku hanya PELANGI yg selalu berdoa meminta hujan

Berharap Tuhan memberikan tetes rintiknya di waktu yg telah Dia tentukan



Aku PELANGI yg berharap akan keajaiban

Namun hanya Tuhan yg tahu kapan Dia memberikanku hujan



Kau adalah hujan

Yang ku nantikan

Kau tahu mengapa PELANGI hanya setengah Lingkaran?

Karena yg setengah lagi ada padamu (entah siapa) dan belum ku temukan.



Mungkin saat ini warna-warni ku masih kelam

Namun semoga kelak kau temukanku bercahayakan IMAN

`°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°``°•.¸¸.•°